Pages

Tuesday, November 10, 2009

Home » » Pertumbuhan Gigi

Pertumbuhan Gigi

gambar gigi
Tahapan Erupsi Gigi

Gigi terbentuk dari epitel tulang. Bagian gigi yang muncul kepermukaan gusi disebut mahkota, dengan lapisan luar berwarna putih yaitu email. Sedangkan gigi yang tidak muncul kepermukaan, itulah akar gigi. Di bawah email terdapat lapisan dentin. Lapis berikutnya yang terdalam adalah bentuk gigi (pulpa) yang menjadi tempat bagi saraf dan pembuluh darah.

Keluarnya gigi kepermukaan, atau dalam bahasa kedokterannya erupsi, pertama terjadi di usia 6 – 8 bulan. Diawali oleh keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi seri lateral bawah, geraham susu pertama, lalu gigi taring dan geraham susu kedua. Lebih jelasnya gambaran erupsi yang terjadi adalah:

gigi bawahSecara alamiah, gigi seri atau gigi depan akan mengalami erupsi lebih dahulu karena fungsinya untuk memotong makanan sebelum makanan tersebut disobek oleh gigi taring dan dihaluskan atau digiling oleh geraham. Secara estetika pun, gigi depan yang muncul lebih dahulu jauh lebih menarik daripada gigi lain yang muncul pertama kali.

Sebagian kecil anak akan mengalamierupsi gigi seri gigi atasdi usia kurang dari enam bulan. Selain berkaitan dengan faktor gizi yang di dapat dari ibu selama hamil, juga bisa disebabkan faktor turunan. Pada bayi yang seperti ini, pertumbuhan gigi tetapnya akan lebih cepat terjadi. Sebaliknya anak yang erupsi gigi susunya terlambat, erupsi gigi tetapnya pun bisa terlambat.

Satu hal yang perlu untuk diketahui bahwa setiap erupsi gigi, sejatinya tidak menimbulkan demam sebagaimana yang sering dikhawatirkan orangtua. Apalagi jika kita rajin membersihkan mulut anak.

Demam muncul ketika erupsi berlangsung, terjadi infeksi. Gigi dan gusi yang jarangdibersihkan dapat menjadi sarang kuman, sehingga ketika gusi terbuka masuklah kuman tersebut ke dalam tubuh. Bila sampai terjadi infeksi maka bisa saja menimbulkan demam.

Membersihkan Gusi Dan Gigi
Penyakit dan kelainan gigi pada anak merupakan salah satu gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, sejak erupsi gigi pertama, biasakan untuk membersihkan gigi bagi dengan cara yang benar. Kebiasaan yang paling sederhana, bersihkan gigi setiap kali selesai menyusu atau makan. Berikut cara-cara memebrsihkan mulut dan gigi pertahapan usia bayi.

0-6 Bulan
1.Bersihkan gusi bayi dengan kain kasa basah setidaknya dua kali sehari. Caranya, bungkus jari telunjuk ibu/ayah dengan kasa tersebut lalu celupkan ke air matang. Buka mulut bayi lalu sekalah gusi dan sela-selanya dengan kasa basah. Posisi yang paling enak yaitu dengan memangku bayi dan mendekap kepalanya di dada.
2.Lakukan pembersihan setelah minum susu pagi dan malam sebelum tidur.

7-12 Bulan
1.Saat gigi mulai tumbuh, gigi dan gusi dapat dibersihkan dengan sikat gigi khusus bayi atau kain kasa basah.
2.Lakukan setiap kali habis makan pagi dan sebelum tidur. Bersihkan setiap permukaan gigi dan batas antara gigi dengan gusi secara seksama, karena makanan sering kali tertinggal di permukaan itu.
3.Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari botol) kecuali berisi air putih.
4.Berikan air putih bila si kecil ingin minum di luar jadwal minum susu.
5.Periksa gigi bayi ke dokter gigi saat usianya setahun.
6.Jika anak sudah bisa berdiri dan berjalan, ajari ia menyikap giginya sendiri. Posisinya, orang tua berdiri di belakang anak untuk membantunya menyikat gigi. Sebaiknya, berdirilah di hadapan cermin. Gunakan sikap gigi dan pasta gigi khusus anak. Lakukan dua kali sehari, sehabis makan pagi dan sebelum tidur malam.

Untuk pertumbuhan gigi yang optimal, si kecil harus mendapat asupan makanan dan minuman yang mengandung kalsium, fosfat, dan vitamin D. Sumber-sumber zat-zat gizi itu antara lain, susu, sinar matahari, ikan daging, dan telur.

Stimulasi Rahang
Selain perawatan gusi dan gigi, para orang tua perlu juga untuk melakukan stimulasi pada rahang si kecil. Dengan begitu rahang anak akan berkembang. Apabila rahang berkembang dengan baik, gigi-gigi yang muncul dapat “berpegang pada rahang dengan susunan yang baik dan rapi.
Stimulasi rahang dilakukan dengan cara menanamkan kebiasaan berikut pada anak:

1.Berikan makanan pendamping ASI sejak usianya 6 bulan. Dengan begitu bayi dapat belajar mengunyah makanan semipadat pertamanya secara teratur. Setelah usianya 12 bulan, makanan anak tidak perlu disaring lagi. Pilihkan menu yang memungkinkan untuk di kunyahnya, seperti apel potong, wortel rebus, nasi lembek, dan lain-lain.
2.Jangan biarkan bayi mengemut makanan. Bicaralah padanya untuk mengingatkan bahwa makanannya harus dikunyah.
3.Lebih baik berikan Teether kepadanya untuk digigit-gigitdaripada empeng yang akan dikemut.

Jika stimulasi rahang berjalan rutin, engsel rahang pun akan terbentuk secara optimal. Engsel rahang menjaga posisi rahang atas dan bawah agar selalu berada di garis yang tepat atau sejajar (okulasi), dan agar saat mengunyah dalam waktu lama atau mengunyah makanan yang keras, gigi tidak terasa sakit.

Oleh: drg. Ayu Kurniasih, SpKGA
Sumber: Nakita, Juni 2009


Download artikel PDF





Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment